Halo. Sudah lama ya gue nggak sharing personal matter di sini. Dan karena sepertinya gue nggak akan ngantuk dalam waktu yang lama karena efek kemaren malem gabisa tidur gara-gara obat jerawat yang bikin muka gue panasnya kayak neraka.
Hiyak. Mengumpulkan rasa galau di tengah suasana hati yang sedang netral. Karena suasana hati yang buruk sering kali jadi peluang terbagus gue untuk menulis.
Jadi begini......
Rasa iri memuncak (lagi). Dan bukannya ingin menghitung rezeki Tuhan, tapi rasanya selalu ada yang kurang. Kualitas, kuantitas, frekuensi.
Kehilangan teman. Dari dulu emang nggak pintar sosialisasi, jadi kalo emang sekarang kehilangan teman, rasanya emang tinggal tunggu waktu aja.
Sedang-sedang saja. Bukan lagu dangdut, tapi rasanya i've done nothing best but mediocre. Yang sedang-sedang sajaaaa~
Turunan, bukan tanjakan. Menuruni jalan berliku, bukannya mendaki.
Tapi terkadang, mendaki, di atas travelator. Jadi, tanpa gue sadari, tiba-tiba gue sudah ada di atas. Tapi, kalo gue sadar, dan gue memakai sepatu untuk mendaki, pasti jatoh terus.
Sampai kapan gue mesti nunggu? "Keretanya udah keburu jalan itu, kamu naik kereta yang selanjutnya saja ya."
Sampai kapan gue mesti buntu? "Hati-hati kualat kalau membenci orang lain."
Sampai kapan kayak begini? "Masih hampa sih, masih ada ruang yang kosong, yang tersisa. Temukan pasangan puzzle yang pas, ya. Biar semuanya terhubung dan saling melengkapi."
Sampai kapan jadi mediocre terus? "Sampai kamu bisa mengangkat pantat kamu dari atas sofa."
Sampai kapan semua yang gue tanyain bakal terjawab? "Sampai kamu berhenti jadi manusia. Manusia nggak akan pernah ngerasa cukup, kan?"
Thursday, July 01, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment